Jadilah contoh yang baik
Anda pasti telah mengetahui bahwa keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Ya, jadi tidak usah heran jika si Kecil sering kali mengikuti apa yang diucapkan dan dilakukan oleh orangtuanya.
Menurut Baby Centre, salah satu cara terbaik untuk menanamkan sikap tanggung jawab pada anak adalah dengan menjadi orangtua yang baik.
Bukan hanya baik dalam bertutur kata, tetapi orangtua juga harus bisa menjadi panutan bagi anak dengan menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab.
Mengajarkan anak bertanggung jawab tidak harus pada masalah yang besar. Anda bisa menanamkan sikap tanggung jawab pada anak bisa dengan cara merapikan mainan atau barang-barang milik pribadi setelah menggunakannya.
Setelah itu, setelah si Kecil selesai makan minta ia untuk membersihkan meja makan dan meletakkan piring kotor ke wastafel.
Biasanya, anak-anak lebih cenderung dapat mengikuti aturan dan bertanggung jawab ketika mereka memiliki andil untuk menyuarakan pendapat dalam membuat rencana dan keputusan.
Pasalnya, mereka merasa mendapatkan kesempatan sekaligus kebebasan untuk melakukan tanggung jawabnya tersebut.
Sementara itu, Anda juga dapat melihat bahwa memberi anak kebebasan yang lebih besar dapat menjadi cara memupuk sikap tanggung jawab.
Apa saja gejala tipes pada orang dewasa?
Gejala tipes pada orang dewasa bisa berlangsung selama tiga hingga empat minggu, atau mungkin lebih lama.
Intensitas gejalanya pun bisa bervariasi. Ada yang merasakan banyak gejala ringan, ada juga yang hanya merasakan sedikit tapi terasa berat.
Di sisi lain, sekitar 1 dari 300 orang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes tidak mengalami gejala apa pun tapi tetap bisa menularkannya ke orang lain.
Gejala tipes yang paling umum terjadi pada orang dewasa adalah demam.
Demam sebetulnya adalah respon peradangan yang muncul saat sistem imun sedang melawan infeksi.
Proses perlawanan ini membuat sistem imun memproduksi sel darah putih, antibodi, dan zat baik lainnya yang dibawa aliran darah menuju hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh.
Biasanya, suhu tubuh meningkat pelan-pelan di minggu pertama Anda terkena gejala tipes. Namun, demam yang menjadi gejala tipes sering terasa lebih parah saat malam hari.
Saat demam Anda mungkin juga terus berkeringat deras.
Pada orang dewasa, gejala demam akibat tipes juga kadang disertai dengan sakit kepala.
Sama seperti demam, sakit kepala pun merupakan wujud dari proses peradangan yang dimunculkan oleh kerja sistem imun.
Saat bakteri masuk dan menginfeksi usus, gejala yang dapat Anda rasakan adalah sakit perut.
Sakit perut terjadi saat sel-sel di dalam lapisan pelindung usus terinfeksi oleh bakteri salmonella. Alhasil, usus akan menghasilkan respon peradangan dan memicu rasa nyeri.
Gejala tipes ini bisa disertai dengan sensasi kram yang menandakan gejala sembelit.
Gejala sembelit pada orang dewasa yang kena tipes disebabkan oleh melambatnya gerakan usus akibat infeksi bakteri Salmonella.
Namun, sembelit yang menjadi gejala tipes juga berkaitan dengan demam.
Orang yang sakit tipes rentan mengalami dehidrasi. Padahal, usus membutuhkan cukup air untuk bisa melunakkan feses agar bisa dikeluarkan lewat anus.
Tubuh yang kekurangan cairan tidak akan bekerja maksimal untuk mencerna makanan dan memprosesnya sebagai feses.
Itu sebabnya, Anda akan lebih rentan mengalami sembelit saat sedang sakit tipes.
GATAL BERLEBIHAN PADA KEPALA? WASPADA GEJALA DERMATITIS SEBOROIK!
APA ITU DERMATITIS SEBOROIK?
Dermatitis seboroik (DS) adalah salah satu dari penyakit inflamasi pada kulit yang umumnya dapat mengenai berbagai kelompok usia dari mulai bayi sampai pasien dengan usia lanjut. Dermatitis Seboroik dapat terjadi pada semua ras dan kelompok etnis tetapi insiden yang lebih tinggi dan bentuk yang lebih parah dapat diamati pada pasien AIDS serta individu dengan kondisi penyakit tertentu. Dermatitis Seboroik biasanya muncul sebagai pola kronis dan kambuh pada remaja maupun dewasa muda ketika aktivitas dari kelenjar sebasea (kelenjar minyak) meningkat, dan kejadian meningkat pada pasien dengan usia lebih dari 50 tahun. Dermatitis Seboroik yang terjadi pada bayi disebut dermatitis seboroik infantile. Penyakit ini juga dapat dipengaruhi akibat iklim dimana keluhan akan lebih umum dan parah di iklim dingin dan kering.
Dermatitis seboroik ini sering mengenai bagian tubuh yang kaya akan kelenjar sebasea, contohnya seperti kulit kepala, wajah, tubuh bagian atas, dan area intertriginosa (daerah lipatan). Gejala pada penyakit ini dapat bersifat kronik, berulang ataupun menetap. Beberapa gejala dari dermatitis seboroik yang dapat terjadi pada usia dewasa adalah
Sedangkan pada Dermatitis Seboroik Infantil (DSI) memiliki ciri yang relatif berbeda dari usia yang lebih tua. Munculnya keluhan pada kulit tanpa disertai dengan rasa gatal yang umumnya mengenai area dahi atau kulit kepala dan area wajah dengan gambaran terdapatnya sisik kering, tebal, melekat, dan mengelupas, dan juga dapat disertai dengan ruam kemerahan pada daerah lipatan. Dermatitis Seboroik Infantil biasanya sembuh secara spontan dalam 6 sampai 12 bulan pertama kehidupan.
PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO
Hingga saat ini penyebab terjadinya Dermatitis Seboroik belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini dapat berkaitan dengan beberapa factor, seperti:
Dokter Spesialis Dermatovenereologi/Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.DV/Sp.DVE/Sp.KK) akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, dimulai dari wawancara terhadap pasien, melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat/mengenali pola karakteristik serta gambaran Dermatitis Seboroik, dan apabila dibutuhkan akan dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti dermoskopi ataupun biopsi kulit.
Pada dasarnya, penggunaan emolien dapat membantu memperbaiki atapun mengurangi gejala seperti sisik tebal dan melekat dengan cara menggosokan secara lembut pada daerah yang terdapat keluhan namun pengikisan yang agresif harus dihindari karena dapat menyebabkan terjadinya peradangan lebih lanjut.
Segera konsultasikan ke dokter spesialis dermatovenereologi/spesialis kulit dan kelamin, jika mengalami tanda dan gejala seperti yang telah dijelaskan diatas, agar dapat mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan lebih tepat
Anda pasti sering mendengar pepatah yang berbunyi, “Berani berbuat berani bertanggung jawab,” bukan? Walaupun maknanya cukup mudah dimengerti, sebagian besar orang dewasa masih saja ada yang lalai. Agar sejak kecil anak sudah punya sikap tanggung jawab, cari tahu, yuk cara memupuk sikap tanggung jawab pada anak!
Penanganan Tipes pada Anak di Rumah
Beberapa langkah penanganan medis di atas juga perlu disertai dengan berbagai upaya yang perlu dilakukan orang tua untuk mempercepat proses penyembuhan anak. Upaya yang dapat dilakukan meliputi:
Berkurangnya nafsu makan merupakan salah satu gejala tipes yang umum dialami oleh anak. Meski begitu, anak tetap perlu diberi asupan makanan bergizi selama sakit agar kebutuhan nutrisi dan energinya terpenuhi. Dengan tercukupinya kebutuhan nutrisi, anak pun bisa lekas pulih.
Berikan anak makanan bertekstur lembut dan bergizi tinggi, seperti bubur, telur matang, sup ayam, ikan, serta buah dan sayuran seperti pisang dan kentang rebus.
Jika ia tidak bisa makan dalam porsi banyak, berikanlah dalam porsi lebih sedikit, tetapi sering. Jangan lupa pula untuk mengolah makanan dengan higienis dan matang sepenuhnya.
Selama menderita tipes, anak perlu istirahat total selama seminggu setelah demam dan gejala tipes lainnya reda. Istirahat penting untuk memulihkan energinya dan mendukung proses penyembuhannya.
Meski gejala tipes pada anak sudah hilang, penyakit ini bisa datang lagi kapan saja. Bahkan, gejala tipes yang dialami anak bisa kambuh kembali apabila ia tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Oleh karena itu, berikan anak makanan dan minuman yang higienis dan ajarkan ia untuk rutin mencuci tangan agar terhindar dari penyakit tipes. Jika muncul gejala tipes pada anak, segeralah bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
MOMSMONEY.ID - Penyakit tipes ternyata berbeda dari penyakit tifus. Tipes memiliki istilah medis berupa demam tifoid. Kenali gejala kedua penyakit ini.
Meski namanya cukup mirip, keduanya berasal dari bakteri yang berbeda, serta penularannya yang berbeda pula.
Melansir dari laman Siloam Hospitals, penyakit tifus atau typhus disebabkan oleh bakteri Rickettsia dan Orientia.
Kedua jenis bakteri ini menyebar melalui gigitan tungau dan kutu yang terdapat pada tikus. Penyakit ini disebut demam tifus.
Sementara penyakit tipes atau demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Salmonella typhi dan penyebarannya melalui makanan serta minuman. Penyakit ini disebut demam tifoid
Walau keduanya berasal dari bakteri dan cara penyebaran yang berbeda, garis besar persamaan keduanya dapat dilihat melalui gejala yang dialami.
Baca Juga: Ini 5 Gejala Hepatitis B yang Tidak Boleh Disepelekan. Simak di Sini Moms!
Gejala tifus pada anak, remaja, dan dewasa
Ada berbagai gejala tifus (demam tifus) yang terjadi pada anak, remaja, maupun dewasa. Hal ini dapat terjadi jika seseorang tak dapat menjaga kebersihan lingkungan.
Beberapa gejala tifus (typhus) yang bisa terjadi pada anak hingga dewasa di antaranya:
Penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri dari gigitan tungau dan kutu melalui tikus sangat mudah menginfeksi manusia apabila lingkungan rumah tak bersih. Biasanya penyebarannya bisa juga melalui hewan.
Maka dari itu, wajib untuk selalu membersihkan lingkungan sekitar, terutama rumah sendiri agar terhindar dari bakteri gigitan tungau.
Baca Juga: Waspada! Ini 5 Gejala Demam Berdarah yang Harus Diketahui Moms
Gejala tipes pada anak, remaja, dan dewasa
Seperti yang telah diketahui, tipes (demam tifoid) merupakan sebuah penyakit yang penyebarannya melalui makanan & minuman.
Biasanya orang yang mengalami tifus diakibatkan dari makan sembarangan hingga tak menjaga kebersihan makanan seperti mencuci tangan & mencuci piring dengan bersih.
Penyakit ini juga bisa diakibatkan karena sanitasi yang buruk, akibat bercampurnya air bersih yang digunakan untuk minum & mencuci piring dengan air got.
Mengutip dari laman Lifebuoy dan Lab Cito, terdapat beberapa gejala tipes yang dapat dialami seseorang, di antaranya:
Pada dasarnya, gejala penyakit tifus (demam tifus) dan tipes (demam tifoid) sangat mirip. Maka dari itu, biasanya dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk dapat memastikan penyakit apa yang dialami dari gejala-gejala yang sudah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Membiarkan anak terlalu sering bermain game bisa membuatnya menjadi kecanduan game, lho. Hal ini dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang dan kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, penting bagi Bunda dan Ayah untuk mengenali apa saja gejala kecanduan game pada anak dan cara mengatasinya.
Bermain game di ponsel, komputer, atau tablet bisa menjadi sarana hiburan bagi anak untuk mengisi waktu luangnya. Tidak hanya itu, bermain game juga dapat mengasah keterampilan anak dalam memecahkan masalah, melatih jiwa kepemimpinan, dan menambah wawasannya.
Walaupun bermanfaat, anak bisa saja mengalami kecanduan game jika dibiarkan bermain sesuka hatinya. Nah, jangan sampai ini terjadi, ya. Anak yang kecanduan game cenderung memiliki perilaku yang kurang baik, kesulitan bersosialisasi, dan rentan merasa kesepian. Ia juga lebih berisiko mengalami gangguan tidur dan obesitas.
Beri pemahaman tentang tanggung jawab
Cara pertama untuk memupuk sikap tanggung jawab pada anak, yakni dengan memberi pemahaman padanya.
Jika anak mulai berulah tapi bersikeras tidak mengakui kesalahan, jangan langsung dimarahi atau dibentak.
Pasalnya, jika Anda marah, anak semakin tidak akan mau mendengarkan perkataan Anda.
Mereka mungkin akan membalas perkataan Anda atau malah menangis. Tentu ini akan semakin sulit untuk dihadapi.
Jadi, langkah yang sebaiknya Anda lakukan adalah hadapi anak dengan tenang. Jelaskan apa kesalahannya dan tanyakan padanya siapa yang harus bertanggung jawab.
Penjelasan sebab-akibat diyakini bisa menjadi salah satu cara untuk membantu menanamkan apa itu sikap tanggung jawab pada anak.
Apabila anak masih belum memahami, buatlah penjelasan yang lebih sederhana.
Selain itu, ingatkan anak agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di lain waktu, termasuk untuk tidak lagi menyalahkan orang lain.
Cara memupuk sikap tanggung jawab pada anak
Memupuk rasa tanggung jawab harus dilakukan sejak dini. Pasalnya, proses untuk membentuk sikap anak yang bertanggung jawab tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Selain membutuhkan komunikasi yang baik dengan anak dan konsistensi dari orangtua, terdapat beberapa cara memupuk sikap tanggung jawab yang bisa Anda ikuti berikut ini.
Gejala Kecanduan Game pada Anak
Supaya anak terhindar dari kecanduan game, Bunda dan Ayah harus jeli terhadap perubahan perilaku yang ditunjukkan Si Kecil. Berikut ini adalah gejala kecanduan game yang bisa Bunda dan Ayah kenali:
Kapan harus ke dokter?
Anda harus segera ke dokter jika:
Segera ke dokter bila mengalami tanda-tanda di atas. Tipes rentan menyebabkan dehidrasi yang mana dapat berakibat fatal pada tubuh Anda.
Tipes merupakan penyakit yang umum dialami anak-anak. Gejala tipes pada anak bisa datang secara tiba-tiba atau bertahap dalam kurun waktu beberapa minggu. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk mengenali gejala penyakit ini pada anak agar penanganan dapat segera dilakukan.
Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini umumnya dapat berkembang di dalam minuman atau makanan yang tidak diolah secara higienis atau kurang matang. Anak-anak paling berisiko terkena tipes karena sistem kekebalan tubuhnya belum kuat dan masih berkembang.
Sementara itu, paratifus adalah penyakit yang mirip dengan tipes, tetapi bergejala lebih ringan. Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella paratyphi.
Kontak Langsung dengan Penderita Tipes
Penularan tipes juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita yang telah terinfeksi. Hal ini khususnya berlaku jika kontak tersebut melibatkan tangan atau benda yang telah terkontaminasi oleh kotoran atau cairan tubuh penderita.